Monday, May 24, 2010

Juru Bicara Al-Qaidah ternyata Keturunan Yahudi

 

Monday, 24 May 2010 12:07

Seorang kepercayaan Usamah bin Ladin, Yahya Gadhan, keturunan dari Yahudi yang sangat berperan dalam pendirian negara Israel
Hidayatullah.com--Salah satu stasiun televisi Israel melaporkan bahwa ternyata Yahya Gadhan, juru bicara resmi Al-Qaidah adalah seorang keturunan Yahudi.
Yahya Gadhan merupakan orang yang sangat dicari oleh Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya, setelah pemimpin Al Qaidah Usamah bin Ladin. Demikian dilansir Islammemo.cc (23/5).
Seperti dikutip stasiun televisi tersebut, nama asli Yahya Gadhan sebelum masuk Islam dan bergabung dengan kelompok Usamah bin Ladin adalah Adam Perl Man.
Laporan televisi tersebut juga menambahkan bahwa kakek Yahya Gadhan adalah seorang Yahudi, yang telah banyak menyumbangkan hartanya untuk kepentingan pendirian negara Israel. Namun sekarang Yahya, cucunya tersebut, menjadi salah satu orang yang paling membenci Israel, Amerika, dan dunia Barat seluruhnya.
Yahya Gadhan sekarang adalah orang yang sangat kuat pendiriannya terhadap Islam, dan menjadi orang yang sangat dipercaya oleh Usamah bin Ladin hingga menjadi salah satu juru kunci kelompok Al-Qaidah. [sadz/ismm/www.hidayatullah.com]

Saturday, May 1, 2010

Jenguk Sakit, Kuatkan Kekebalan Tubuh

 

Friday, 30 April 2010 05:38

Orang biasanya jijik atau tidak tega melihat orang sakit. Tapi penelitian terbaru menyebutkan, menjenguk orang sakit menguatkan kekebalan tubuh
Suplemen multivitamin bukan satu-satunya cara meningkatkan kekebalan tubuh. Peneliti menemukan, melihat orang sakit saja bisa menguatkan kekebalan tubuh.
Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Psychological Science, Kamis (29/4), peneliti memperlihatkan dua rangkaian slide yang berbeda kepada partisipan, dalam dua hari yang berbeda pula. Hari pertama, peneliti menunjukkan rangkaian slide berisi gambar-gambar furnitur.
Sedang hari kedua, peneliti secara acak memperlihatkan dua slide. Slide pertama mengenai foto-foto orang dengan cacar, bersin, hidung meler, dan gejala penyakit lainnya. Sedang slide kedua menunjukkan orang-orang dengan senjata api.
Sebelum dan sesudah masing-masing slideshow, peneliti mengambil sampel darah partisipan. Peneliti kemudian menambahkan bakteri ke dalam sampel darah untuk melihat respon sistem imun.
Hasil menunjukkan, partisipan yang melihat slide orang-orang sakit memiliki respon sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat dibandingkan partisipan yang melihat gambar lelaki yang mengarahkan senjata ke arah mereka.
Respon sistem imun yang kuat setelah melihat orang-orang sakit ini, terang peneliti dari University of British Columbia, merupakan adaptasi evolusi.
"Sistem kekebalan tubuh membutuhkan banyak energi dan sumber daya melawan infeksi," kata Schaller.
"Ini persis seperti mesin mobil. Jika mesin mobil terus-menerus bertambah kecepatannya,  pada level tertentu  akan gagal,“ tambah Schaller.
"Kelihatannya, sistem imun merespon lebih agresif saat Anda mengadakan kontak dengan sesuatu yang kemungkinan akan membuat Anda sakit," terang penulis studi Mark Schaller, seperti dikutip situs healthday.com.
Dr Earl Brown, virologist dan profesor di biokimia, mikro-biologi, di Departemen Immunology Fakultas Kedokteran Universitas Ottawa, mengatakan, kesimpulan studi penting karena menolong ilmuwan melihat  bagaimana  suasana pikiran mempengaruhi fisiologi.[mi/vancouversun /www.hidayatullah.com]