Friday, April 23, 2010

Limbah Teh Hitam Kurangi Gas Metan pada Peternakan Sapi

Yogyakarta …….Berkat  inovasinya memanfaatkan  limbah  teh  hitam untuk mengurangi  produksi  gas  metan pada  peternakan sapi . Dewi  Ratih Ayu  Daning  , mahasiswa  Fakultas Peternakan Universitas  Gajah Mada  (UGM) , terpilih untuk  mengikuti  kompetisi  dunia ,Simposium  Nutrisi  dan  Kesehatan  Binatang  Internasional Altech ke- 26, di Kentuky ,Amerika  Serikat  , 16-19  Mei 2010.

Mahasiswa  angkatan  2006 itu  terpilih  sebagai  pemenang  pertama  untuk  kawasan  Asia Pasific  melalui serangkaian  penelitian  yang  tertuang  dalam  makalah  ilmiah berjudul   “Limbah  Teh  Hitam   (Bohea Bulu) Sebagai  Agen  Defaunasi  terhadap  Reduksi  Gas  Metan  pada  Fermentasi  Ruman  dalam  Mendukung  Peternakan  Ramah  Lingkungan “.  Menyisihkan  1.000  peserta  lain , Daning  berhak  maju  ke kompetisi  ilmuan  muda  tingkat  dunia  yang  sudah  berlangsung  untuk  yang  26 kalinya  ini.                

Sebagai  mahasiswa  peternakan  , Daning  ,mengaku  gelisa  karena  industri  Rumen (peternakan  sapi  perah  dan  potong ) menyumbang  sekitar  2 persen  gas  metan  didunia. Gas  metan  adalah  salah  satu  penyumbang  kerusakan  lapisan  ozon  yang  menjadi  penyebab  pemanasan  global.  “ Sebagai  mahasiswa  Fakultas  Peternakan  Jurusan  Nutrisi  , saya  berfikir  bagaimana  mengurangi  produksi  gas  metan  melalui  asupan  makanan   sapi”.  kata  Daning

Daning  mencoba  memanfaatkan  limbah  teh  hitam  dari  pusat  penelitian  teh  dan  kina  Bambung  di Ciwedey  , Bandung. Selama  ini  limbah  teh  hitam  itu  hanya  dimanfaatkan  pupuk.   “Saya  manfaatkan  sebagai  pakan , sehingga  punya  nilai  lebih. “ katanya .

Limbah  Teh  Hitam  itu  dicampur dengan  dedak  halus  dan  cacahan  rumput  raja   sebagai  ransum  makanan  sapi  . Hasilnya  , produksi  gas  metan  turun  hingga  40  persen  dibanding  ransum  pakan  sapi  tanpa  dicampur  dengan  limbah teh  hitam .  Menurut  Daning  limbah  teh  hitam  mampu  menekan  jumlah  mikroba  yang  memproduksi  gas  metan . Itu sebabnya  produksi  gas  metan  menjadi  berkurang  .  Sayangnya  , penelitian  ini  masih  sebatas  dilaboratorium. “Belum  dicobakan  langsung  pada  hewan “. katanya  . [ heru cn]   .

No comments:

Post a Comment