Monday, January 4, 2010

Air













Salah satu Surah yang sering membuat
Rasulullah SAW menangis adalah Al Waaqiah. Surah ini terdiri dari 96 ayat,



















termasuk golongan surah Makkiyah. Al waaqiah berarti hari
kiamat, menceritakan tentang keimanan dan huru hara hari akhir.



Suatu ketika saya secara acak
membuka Al Waaqiah, dan terlihat ayat 68:



68. Maka terangkanlah kepadaku tentang
air yang kamu minum.



Air? Saya membeli galon untuk air
minum. Air yang berasal dari mata air pegunungan. kemudian ayat berikutnya :



69. Kamukah yang menurunkannya atau
Kamikah yang menurunkannya?



Tentu engkau ya Allah…yang
menurunkannya dari kumpulan awan-awan diangkasa. Saya mulai berfikir tentang
air dan kata ‘diturunkan’. Berfikir tentang laut, sungai, danau, uap dan awan…





Dan akhirnya,terlihat  fakta
ilmiah bahwa air tawar yang kita minum berasal dari hujan. Melalui siklus
peredaran air yang menjamin tersedianya air tawar di hulu pegunungan. Air
berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju,
hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.Al Quran tidak langsung
mengatakan air yang kita minum berasal dari sungai, sumur atau danau. Al quran
mengatakan yang lebih universal, Al quran mengatakan air yang kita minum adalah
diturunkan! Mengapa? Karena melalui hujanlah sumber-sumber air selalu
mengeluarkan air untuk mengaliri sungai-sungai, mengisi sumur-sumur dan
memenuhi danau. Tanpa air hujan, siklus air di planet bumi ini tidak akan
berjalan. Dengan kata lain, kekeringan total menimpa seluruh bumi, dan tidak
akan ada air yang bisa kita minum! Istilah ilmiahnya
siklus ini dinamakan siklus
hidrologi.



Muhammad menyampaikan ayat ini
ditengah kondisi geografis jazirah Arab yang kering kerontang, suatu wilayah
yang didominasi oleh padang pasir yang sangat jarang disiram air hujan. Sangat
mengherankan bagaimana Muhammad, lelaki sederhana dari gurun pasir yang hidup
1400 tahun yang lalu ini mendapat ilham bahwa air yang diminum oleh manusia
berasal dari air hujan(siklus hidrologi) bukan berasal dari wadi, sumur atau
sungai Nil, yang menjadi  sumber air utama bangsa Arab waktu
itu   Entah bagaimana Muhammad mengetahui tentang siklus hidrologi
ini.



Kemudian ayat selanjutnya :



70. Kalau Kami kehendaki, niscaya
Kami jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur?



Pertanyaan yang timbul adalah,
mengapa ‘asin’? Mengapa Allah memilih kata ‘asin’ daripada ‘pahit’ atau ‘manis’?
Jawabannya masih berhubungan dengan siklus air. Ilmu pengetahuan membuktikan
bahwa air sungai membawa bermacam-macam mineral ke laut, salah satunya adalah
Sodium klorida (garam). Ketika air laut menguap hanya airnya (H2O) saja yang
menguap sedang garam tetap tertinggal. Melalui proses siklus yang berulang
selama jutaan tahun maka air laut menjadi asin seperti sekarang. Di seluruh
pelosok dunia, sungai mengirim sekitar 40 milyar ton garam ke laut setiap
tahunnya.



Maha besar Allah…Fakta ilmiah ini
sudah diberitahukan kepada Muhammad lebih dari 1400 tahun yang lalu…


Blogged with the Flock Browser

No comments:

Post a Comment